Perbedaan Antara Data Science dan Data Analytics

PT Ozami Inti Sinergi

Perbedaan Antara Data Science dan Data Analytics
Perbedaan Antara Data Science dan Data Analytics

Dalam era digital saat ini, data menjadi salah satu aset paling berharga yang termilikioleh perusahaan dan organisasi. Namun, bagaimana cara mengolah data agar menjadi informasi yang berguna? Di sinilah peran Data Science dan Data Analytics masuk. Meskipun kedua bidang ini sering kali tergunakan secara bergantian, Data Science dan Data Analytics memiliki fokus, pendekatan, serta tujuan yang berbeda.

Data Science adalah bidang yang lebih luas dan berfokus pada penggunaan metode ilmiah, statistik, dan algoritma untuk mengekstrak wawasan serta membuat prediksi berdasarkan data yang ada. Data Scientist bekerja dengan data besar (big data) dan memanfaatkan machine learning serta AI untuk menganalisis pola yang kompleks dan memprediksi tren di masa depan.

Di sisi lain, Data Analytics lebih terfokus pada proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data untuk memahami situasi yang sudah ada. Seorang Data Analyst menggunakan statistik dan alat analisis untuk menganalisis data historis, mengidentifikasi pola, serta memberikan laporan yang bisa langsung tergunakan oleh manajer atau pemimpin bisnis dalam pengambilan keputusan

 

Tujuan dan Aplikasi: Data Science dan Data Analytics

Setelah memahami apa itu Data Science dan Data Analytics, penting untuk mengetahui tujuan utama dan bagaimana kedua bidang ini teraplikasikan dalam berbagai industri. Meskipun keduanya berkaitan dengan pengolahan data, tujuan dan cara penerapannya sangat berbeda.

Tujuan Data Science

Tujuan utama Data Science adalah untuk menggali wawasan yang lebih mendalam dari data yang ada dan membuat prediksi mengenai tren masa depan. Data Scientist bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pola yang tersembunyi, merancang algoritma prediktif, dan membangun model yang dapat meramalkan hasil di masa depan. Data Science seringkali tergunkan dalam pengembangan produk, perencanaan bisnis, serta untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Contoh aplikasi Data Science:

  • Prediksi cuaca: Model statistik dan machine learning tergunakan untuk memprediksi cuaca atau perubahan iklim.
  • Rekomendasi produk: Sistem rekomendasi seperti yang tergunakan oleh Amazon atau Netflix untuk menyarankan produk atau film berdasarkan perilaku pengguna.
  • Deteksi penipuan: Data Scientist bekerja dengan data transaksi untuk mendeteksi pola penipuan dalam sistem keuangan.

Tujuan Data Analytics

Sementara itu, Data Analytics lebih berfokus pada pengolahan dan interpretasi data yang sudah ada untuk memberikan wawasan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Data Analytics membantu bisnis dan organisasi untuk lebih memahami kinerja saat ini dan melakukan perbaikan secara langsung.

Contoh aplikasi Data Analytics:

  • Laporan penjualan: Analisis tren penjualan untuk menilai kinerja produk dan strategi pemasaran.
  • Pemantauan kualitas: Menggunakan data dari sensor untuk memantau dan memastikan kualitas produksi dalam industri manufaktur.
  • Analisis kepuasan pelanggan: Menilai hasil survei dan umpan balik untuk meningkatkan layanan atau produk.

Perbedaan dalam Aplikasi

Perbedaan mendasar dalam aplikasi keduanya adalah bahwa Data Science lebih berorientasi pada pencarian solusi dan inovasi, sedangkan Data Analytics lebih fokus pada pengukuran dan pemahaman data yang sudah ada. Data Science cenderung digunakan untuk proyek jangka panjang yang membutuhkan pengetahuan mendalam tentang data, sedangkan Data Analytics sering digunakan untuk laporan yang lebih cepat dan solusi praktis yang bisa langsung diterapkan.

Dengan memahami perbedaan tujuan dan aplikasi ini, Anda akan lebih mudah mengidentifikasi kapan harus memilih pendekatan Data Science atau Data Analytics sesuai dengan kebutuhan bisnis atau proyek Anda.

 

Baca juga: Cyber Securtiy menjadi masa depan keamanan

 

Keterampilan yang Dibutuhkan: Data Science vs. Data Analytics

Data Scientist dan Data Analyst membutuhkan keterampilan yang berbeda meskipun ada beberapa kesamaan. Berikut adalah perbedaan keterampilan yang terbutuhkan untuk masing-masing peran:

Data Scientist

  • Pemrograman: Python, R, SQL.
  • Machine Learning & AI: Penggunaan algoritma untuk membangun model prediktif.
  • Statistik & Matematika: Pemahaman mendalam untuk analisis data yang kompleks.
  • Big Data Tools: Penguasaan alat seperti Hadoop, Spark.
  • Data Visualization: Kemampuan menggunakan alat visualisasi seperti Tableau atau Matplotlib.

Data Analyst

  • Pemrograman: SQL, Excel.
  • Statistik Deskriptif: Untuk analisis data dan laporan.
  • Data Cleaning: Membersihkan dan mempersiapkan data.
  • Data Visualization: Membuat grafik dan laporan menggunakan alat standar.
  • Pemahaman Bisnis: Menginterpretasikan data untuk keputusan bisnis.

Perbedaan Utama: Data Scientist lebih fokus pada analisis kompleks dan prediksi, sementara Data Analyst berfokus pada laporan dan wawasan dari data yang ada.

 

Baca juga: IoT Mengubah Dunia Bisnis dan Kehidupan Sehari-hari

 

Penggunaan dalam Praktik: Data Science vs. Data Analytics

Perbedaan antara Data Science dan Data Analytics tidak hanya terlihat pada keterampilan yang akan mereka butuhkan, tetapi juga dalam bagaimana masing-masing diterapkan dalam praktik. Kedua bidang ini memiliki fokus yang berbeda dalam mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna, namun cara dan tujuan penggunaannya sangat beragam.

Penggunaan Data Science

Data Science lebih sering tergunakan untuk membangun model prediktif dan menyelesaikan masalah yang kompleks. Data Scientist bekerja dengan data yang besar dan tidak terstruktur, serta mengembangkan algoritma yang dapat membuat keputusan atau prediksi otomatis. Misalnya, dalam industri e-commerce, Data Scientist dapat merancang sistem rekomendasi produk berbasis AI yang memprediksi apa yang akan terbeli pelanggan berdasarkan data sebelumnya.

Contoh penggunaan lainnya termasuk:

  • Pembuatan model prediktif untuk memprediksi tren pasar.
  • Pemrograman algoritma machine learning untuk pengenalan pola.
  • Analisis data besar untuk memecahkan masalah jangka panjang seperti ramalan cuaca atau optimasi rute.

Penggunaan Data Analytics

Sementara itu, Data Analytics berfokus pada penafsiran data yang ada untuk memberikan wawasan langsung yang dapat langsung terterapkan dalam pengambilan keputusan bisnis. Data Analyst lebih sering menggunakan data terstruktur untuk menganalisis kinerja perusahaan dan memberikan rekomendasi praktis. Misalnya, dalam bisnis ritel, seorang Data Analyst dapat menggunakan data penjualan untuk mengidentifikasi tren dan memberi rekomendasi tentang produk mana yang perlu dipromosikan.

Contoh penggunaan lainnya termasuk:

  • Analisis laporan penjualan untuk mengidentifikasi pola pembelian.
  • Pembuatan dashboard interaktif untuk memantau kinerja operasional.
  • Analisis risiko untuk membantu keputusan strategis perusahaan.

Perbedaan Penggunaan

Secara umum, Data Science tergunakakn untuk proses yang lebih kompleks dan futuristik, sementara Data Analytics lebih berfokus pada pengolahan data saat ini untuk memberikan wawasan langsung bagi bisnis. Data Science seringkali lebih berorientasi pada solusi jangka panjang dan otomatisasi, sementara Data Analytics lebih terkait dengan keputusan yang lebih praktis dan berbasis data yang sudah ada.

 

Baca juga: Keamanan IoT, Tips Melindungi Data dengan Tinggi

 

Kesimpulan

Perbedaan utama antara Data Science dan Data Analytics terletak pada pendekatan dan tujuan penggunaannya. Data Science berfokus pada analisis data yang kompleks dan pembangunan model prediktif, sementara Data Analytics lebih pada menganalisis data yang ada untuk menghasilkan wawasan yang membantu pengambilan keputusan bisnis sehari-hari. Kedua bidang ini penting dalam pengolahan data, namun memiliki fokus yang berbeda dalam penerapannya.

Jika anda berminat mengikuti Program kami silahkan isi form berikut:

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar